dimanche 20 mai 2007

Sarkozy dan muslim

Kemarin, aku membaca salah satu tulisan (katanya sih analisa) tentang kebijakan Sarkozy. Satu saja kesalahan besar yang ingin aku ungkap, yaitu "analisa" bahwa Sarkozy pernah membela kepentingan Islam.......bla...bla...bla. Mudah-mudahan tulisan waktu itu direvisi, karena sepertinya analisanya didasarkan pada "kesalahan membaca fakta". Mungkin maksudnya adalah beberapa pernyataan Sarkozy mengenai usulan Sarkozy untuk memberikan bantuan/ donasi kepada masjid-masjid di Perancis. Padahal kalimat itu belum selesai, kelanjutnyannya adalah: agar negara bisa mengendalikan pengaruh ekstremisme/ radikalisme asing.

Sarkozy, mungkin karena pengalamannya sewaktu menjadi Mendargi, tahu betul bahwa kebanyakan masjid di Perancis didirikan melalui pengumpulan dana asing, umumnya dari negara--negara Maghreb seperti Maroko dan Algeria, serta dari Arab. Dasar!!!!Sarkozy itu memang cerdasnya sudah bawaan orok! Dengan membantu dana pendirian dan pengelolaan masjid, berarti ada celah buat negara untuk "masuk" dalam "wilayah" masjid dan akhirnya bisa sedikit demi sedikit mengetahui pemetaan gerakan dan jaringan fundamentalisme yang masuk ke Perancis. Sarkozy bahkan pernah menulis mengenai konsepnya itu dalam sebuah buku yang mengulas mengenai hubungan antara negara dan agama di Perancis. Kebetulan aku punya bukunya. Intinya, konsep yang diajukan oleh Sarkozy itu adalah untuk menegakkan prinsip laïcite (semacam sekularisme) di Perancis.

Laïcite adalah suatu paham yang memisahkan antara kehidupan politik/ negara dan agama, yang bertujuan untuk mendorong kebebasan untuk beragama (termasuk kebebasan untuk tidak beragama). Konsep dasarnya adalah penghormatan atas kebebasan berpikir dan kebebasan beragama. Negara harus menjaga jarak dari doktrin-doktrin keagamaan. Dalam prakteknya di kehidupan sehari-hari hal tersebut menjadi sulit untuk sepenuhnya diterapkan. Salah contoh nyata adalah hari libur agama Kristen yang diterapkan di sekolah-sekolah Perancis. Menanggapi kritik tersebut, Kementerian Pendidikan akhir-akhir ini mulai menerapkan kebebasan kepada siswanya yang menghendaki libur pada hari-hari besar penting keagamaannya.

Laïcite di dunia pendidikan Perancis mulai diterapkan pada tahun 1880-an (dikenal dengan La Loi Jules Ferry. Sementara itu dasar dari Laïcite di Perancis adalah UU Tahun 1905, yang melarang pendanaan negara terhadap gereja, kecuali jika praktik pendanaan tersebut telah ditetapkan sebelum tahun 1905. Permasalahan kemudian muncul dan bahkan menjadi pro dan kontra sehubungan dengan konsep Sarkozy karena UU 1905 hanya membatasi pada gereja karena pada saat itu kaum muslim di Perancis belum sebanyak saat ini dan belum ada UU yang merevisi UU tersebut.

Jika konsep Sarkozy tersebut akan diterapkan, perlukah Perancis mengubah UU Tahun 1905 tersebut? Yang pasti, Sarkozy waktu itu adalah satu-satunya calon Presiden yang mengajukan konsep nyata mengenai upaya menegakkan laïcite (yang berarti pula penegakan ideologi yang tercantum dalam Konstitusi Perancis 1958) yang sejalan dengan upaya pencegahan dan pengendalian terorisme.

Aucun commentaire: