vendredi 18 mai 2007

Regularisasi Sans-Papiers

Ini sebenarnya tulisan bulan Juli 2006, tapi mungkin berguna untuk mengetahui gimana kiprah Presiden Perancis Nicolas Sarkozy sewaktu menjabat Mendagri. Tidak diragukan lagi, dia memang pragmatis (dalam hal ini pragmatis yang bernuansa positif dan negatif!). Lihat saja!
__________________

Menteri Dalam Negeri Perancis Nicolas Sarkozy awal pekan ini mengatakan bahwa pemerintah akan memberikan kesempatan bagi sekitar 6.000 imigran gelap untuk mendapatkan ijin tinggal melalui prosedur legalisasi bagi imigran yang mempunyai anak yang bersekolah di Perancis. Prasyarat bagi regularisasi/ legalisasi anak dari keluarga imigran gelap antara lain: orang tua telah tinggal di Perancis setidaknya selama 2 tahun; anak terlahir di Perancis atau setidaknya berusia kurang dari 13 tahun pada saat memasuki Perancis dan telah bersekolah di sekolah Perancis sejak September 2005; keluarga harus memperlihatkan kemauan untuk benar-benar berintegrasi.

Sejak diumumkan bulan lalu, sekitar 14.000 imigran gelap telah mengajukan permohonan legalisasi tersebut. Mendagri Sarkozy mengatakan bahwa dari berkas-berkas yang sudah diajukan ke pemerintah, hanya sekitar sepertiga yang memenuhi persyaratan untuk mendapatkan ijin tinggal. Selebihnya apabila tidak melebihi persyaratan akan dideportasi. Pemerintah memberikan batas akhir penyerahan dokumen sampai dengan tanggal 14 Agustus. Diperkirakan dari jumlah yang telah mendaftar saat ini masih akan terdapat lagi sekitar ribuan imigran gelap yang akan mengajukan permohonan regularisasi tersebut.

Mendagri Sarkozy mengatakan bahwa kebijakan tersebut diambil karena mempertimbangkan masukan, baik dari Ekstrem Kanan maupun dari Ekstrem Kiri. Partai Sosialis (sayap kiri) mengritik bahwa kebijakan pemerintah mendeportasikan imigran yang mempunyai anak usia sekolah yang sedang menuntut ilmu di sekolah Perancis dianggap tidak manusiawi. Sementara itu Partai Front National (Ekstrem Kanan) mengatakan bahwa pemerintah terlalu lunak dalam menanggulangi masalah imigran gelap.

Kebijakan pemerintah selama ini hanya mendeportasi imigran gelap dan keluarganya menunggu sampai anak tersebut menyelesaikan sekolahnya. Namun sejumlah orang tua dan guru selama ini berupaya membantu untuk mencegah pendeportasian dengan menyembunyikan anak-anak didik mereka agar tidak tertangkap.

Berdasarkan jajak pendapat, berubahnya sikap Sarkozy ini mendapat dukungan dari masyarakat. Sekitar 62% masyarakat Perancis mendukung kebijakan Mendagri Sarkozy, sementara 29% mendukung legalisasi bagi semua imigran gelap yang mempunyai anak yang sedang menuntut ilmu di Perancis.

Selama ini Sarkozy berpendapat bahwa kebijakan selama ini telah mendorong peningkatan jumlah imigran gelap di Perancis karena mendorong orang untuk memanfaatkan anak sebagai sarana untuk masuk ke Perancis. Sarkozy menilai selama 2 dekade yang lalu di bawah pemerintahan Partai Sosialis, puluhan ribu imigran gelap telah dilegalisasi. Hal tersebut mengakibatkan ledakan jumlah imigran gelap saat ini dan pemerintah saat ini harus mengatasi dampak dari kesalahan kebijakan yang lalu.

Menurut data, terdapat sekitar 4,1 juta imigran di Perancis. Jumlah tersebut belum termasuk imigran gelap yang diperkirakan terdapat sekitar 200.000-400.000. Sarkozy menjanjikan tahun ini akan mendeportasikan sekitar 25.000 imigran gelap. Tahun lalu sekitar 20.000 imigran gelap berhasil dideportasikan. Sarkozy merasakan bahwa kebijakannya perlu dikuatkan.

Dibandingkan dengan negara-negara UE lainnya, kebijakan pemberian ijin tinggal bagi imigran gelap di Perancis jauh lebih kecil. Italia misalnya, telah memberikan ijin tinggal kepada sekitar 500.000 imigran gelap, sementara Spanyol sekitar 570.000 dan Jerman sedang mempertimbangkan antara 150.000-250.000.

Kebijakan Sarkozy yang cukup tegas untuk meningkatkan keamanan dan stabilitas dalam negeri selama ini oleh berbagai pihak dianggap cukup berhasil, kecuali masalah imigran gelap. Regularisasi pemberian ijin tinggal bagi sejumlah imigran gelap yang mempunyai anak yang sedang menuntut ilmu di Perancis dapat diartikan sebagai salah satu strategi Sarkozy untuk mendapatkan dukungan dari sayap kiri, khususnya dari guru dan kalangan pembela hak-hak asasi manusia yang selama ini menentang pendeportasian imigran gelap yang sedang mempunyai anak usia sekolah.

Secara rasio, kebijakan legalisasi tersebut pada akhirnya akan menguntungkan pemerintah, karena dengan perkiraan hanya sekitar sepertiga imigran gelap yang akan mendapat ijin tinggal, maka duapertiga sisanya (yang jumlahnya mencapai puluhan ribu) akan dapat dideportasi dengan alasan tidak memenuhi persyaratan. Dengan demikian strategi ini tidak hanya akan menguntungkan Sarkozy secara politik guna menghadapi pemilu 2007, tetapi sekaligus tetap dapat memelihara dukungan dari kaum konservatif, sebab sebenarnya kebijakan barunya itu akan tetap dapat mengurangi jumlah imigran gelap di Perancis. Selama ini banyak imigran gelap masuk ke Perancis, baik akibat globalisasi yang mempermudah pergerakan manusia antar negara maupun posisi Perancis selaku negara pihak dalam Refugee Convention. Berdasarkan Konvensi tersebut, pemerintah Perancis diharuskan memberikan surat keterangan kepada siapapun yang mengklaim sedang mencari status sebagai pengungsi. Kelemahan inilah yang salah satunya sedang direkayasa oleh Sarkozy melalui regularisasi baru. Regularisasi itu sebenarnya nantinya akan dapat menjadi alat untuk mendeportasikan imigran gelap dengan jumlah yang lebih besar dibandingkan jumlah yang dilegalisasi.

Paris, Juli 2006

Aucun commentaire: