dimanche 20 mai 2007

makna silaturahmi

hari ini aku sengaja bermalas-malasan supaya bertahan untuk tinggal di rumah saja, supaya bisa menelpon sepuas-puasnya ke kampung halaman. sebenarnya sejak tengah malam dadaku agak berdebar, ada perasaan yang tidak nyaman, tapi kuputuskan untuk "memaksa diri" tidur.
Ternyata ikatan batin ibu dan anak memang kuat. Voila...mamaku langsung saja nyerocos curhat sambil nangis.......kali ini gara-gara rencana pernikahan anak bungsu!
Rasanya aku yang paling muda pengalaman dari saudara-saudaraku, bahkan pengalaman berpacaran sekalipun! Tapi kalau sudah urusan rumah tangga, cekcok antar keluarga, kenakalan remaja, koq jadi sok tua yaaa??!!!! Anehnya, setelah nangis, dan setelah masukan-masukan dari mulutku nerocos, mama bilang lega dan sudah tidak kepikiran. Kadang aku berpikir, apa mamaku hanya berpura2 lagi tapi masih kepikiran, hanya sekadar membuatku tidak khawatir??!!Tapi sambil telpon mama, sms kukirim ke adikku dengan nada keras bahwa dia telah membuat ibuku menangis. Rasanya kurang bijak juga, tapi mungkin karena aku sendiri sedang sangat membenci keberadaanku yang jauh dari keluarga, akhirnya terkirim juga sms bernada "keras" itu. Keberadaanku di Paris ternyata benar-benar telah membuatku mudah berkata "pedas" dan tidak sabaran!! yaaa sudahlah.....
Tapi ada satu kalimat yang rasanya sering menggangguku, tepatnya membuatku sungguh merasa "di tempat yang salah"! Untuk kesekian kalinya mama bilang, kadang kangen jalan-jalan santai keluar bareng kamu seperti waktu masih di Klaten, ngelayap ke pasar dan ke mal. Hmm, kali ini sungguh mengusikku pertanyaanku: mungkinkah kebiasaan-kebiasaan refreshing mama denganku yang selama ini hilang sejak aku di Jakarta, yang jadi salah satu penyebab stroke mama dulu??!!! Belum lagi waktu dan saat-saat curhat yang sudah sangat berkurang sejak 1999 aku hijrah ke Jakarta. Rasanya ketegaran mama mulai berkurang sejak itu. Ya, perasaan "berada di tempat yang salah" seringkali ada di benakku.
Telepon menjadi satu-satunya sarana silaturahmiku dengan mama, terutama untuk mengikuti perkembangan kondisi psikologis mama. mungkin satu-satunya kalimat yang sering membuat rasa bersalahku karena "berada di tempat yang salah" adalah ungkapan mama yang selalu melegakan setelah mendengar suaraku. aku kadang berpikir, akan lebih bahagiakah mama seandainya aku bisa bekerja dan tinggal dekat dengannya??!! Rasanya ku terlalu berdosa karena selama ini berpikiran menelpon mama adalah kewajiban mingguan semata. Sungguh aku selama ini melupakan makna bahwa menelpon mama adalah anugerah Tuhan agar aku dapat memaknai silaturahmi yang sebenarnya.
Ya Tuhan, jagalah selalu mamaku, bahagiakanlah hatinya, sejukkanlah hati dan pikirannya, karuniakanlah kesehatan dan panjang umur kepada mamaku, dan berilah aku kesempatan untuk membahagiakannya. Amiiin.........

Aucun commentaire: