dimanche 20 mai 2007

rahmat dari seorang sahabat

Pertanyaanku membuat sahabatku tersedak. Tiba-tiba saja aku menanyakan kepadanya bunyi keputusan kawat penarikan, yang ternyata intinya: dimutasikan ke Jakarta dan untuk pulang selambat-lambatnya bulan X! Naah, kataku, berarti bisa kan pulang sebulan sebelumnya??!! Akhirnya dengan nada serius temanku menyarankan: senior2ku pernah menasehati, sebaiknya, jangan pulang lebih awal, karena itu adalah jadual yang ditugaskan kepada kita! Sambil bilang: jangan sampai membuat catatan hitam untuk karir kita ke depan! Haa??!! gak salah tuh?? rasanya aku belum pernah melawan ataupun membantah kepada penguasa. Segondok apapun, sedongkol apapun pasti ujung-ujungnya menelan ludah..he..he..!
Tapi sahabatku itu sungguh sangat memahami karakterku: sudahlah! jangan seperti si X, si Y yang sampai sekarang jadi susah karirnya, pinter itu gak penting kalau akhirnya kita konflik dengan "penguasa". Tapi kan aku hanya konflik batin???!!! Dan aku selalu menerapkan karakter "diplomat kebathinan" ketika ada rapat staf!
He..he..nyerah juga temanku, akhirnya keluarlah nasehat jitunya: sudahlah, aku juga tidak selamanya di profesi ini, atau paling tidak seandainya tetap di profesi ini kita bisa nolak tugas di luar negeri. karena prinsip itulah aku menganggap untuk menikmati saja kehidupan tugas pertama kali ini. siapa tahu ini satu-satunya penugasan kita di luar!
Waaah...kalau sudah keluar kata2 bijaknya, tidak pernah menyangka dia orang yang selama ini dianggap angkuh karena tidak mengenali orang gara2 kacamata minusnya jarang dipake...!!!
Satu lagi kata2nya yang mengingatkanku akan kewajibanku yang selama di Paris terabaikan: shalat tepat waktu! Meskipun dia sendiri kadang lalai, perkataannya sungguh pengingat untukku, katanya: aku malu karena sohibku si F itu masih rajin sholatnya. Si F yang juga temanku itu, menikah beda agama selagi di luar negeri dan saat ini sudah punya satu bayi.
Yaaaa.....rasanya terlalu merugi aku seringkali meninggalkan salah satu sholat hanya karena kerjaan yang nggak penting dan kadang mubazir. Sementara si F yang sudah punya bayi saja masih rajin!!
Ah....sahabatku itu, selalu saja, menjadi malaekat yang mengingatkanku.

Aucun commentaire: