jeudi 17 mai 2007

politisi dan jurnalis

Politisi Perancis tampaknya mengetahui betul bahwa jurnalis sangat menentukan karir mereka. Tidak mengherankan banyak politisi Perancis yang berpacaran eh tepatnya mempunyai "hubungan dekat" atau bahkan menikahi mereka. Sebut saja Menteri Dalam Negeri François Baroin, Presiden Perancis saat ini Nicolas Sarkozy, keduanya dikabarkan berhubungan dekat dengan jurnalis Perancis. Calon kuat Menlu Perancis Bernard Kouchner, istri keduanya adalah jurnalis ternama. Jean-Louis Borloo, Menteri Lapangan Pekerjaan, juga beristrikan jurnalis.

Mungkin ada benarnya pilihan mereka, karena kedekatan dengan jurnalis akan memperluas jaringan mereka ke media massa, bahkan dalam beberapa kasus sangat membantu para politisi tersebut ketika bermasalah dengan liputan media. Istri Sarkozy pun, sangat dekat dengan media karena profesinya sebagai PR dan mantan model.

Ya, media massa Perancis memang dikenal sangat suka meliput sisi pribadi para politikus. Bahkan ada media yang dikenal sangat kritis dan sering menerbitkan berita-berita miring mengenai politikus, tapi media tersebut selalu bisa lupt dari jeratan hukum. Beberapa wartawan ada yang sempat dikeluarkan karena "kekuasaan" sejumlah politisi dan kedekatan mereka dengan pemilik media-media massa besar di Perancis. Namun berita-berita miring tersebut hingga saat ini masih juga muncul. Jangan salah, media massa Perancis pun mempunyai tendensi pemberitaan karena beberapa di antaranya memang menjadi corong kepentingan partai-partai politik di Perancis. Koran atau majalah yang cenderung ke kiri biasanya menyampaikan berita yang condong ke kiri, demikian pula media masa dari kanan.

Sebenarnya hampir sama dengan media massa di Indonesia, ada korannya PAN, ada korannya Golkar, ada korannya PDIP, dsb. Bedanya hanya sedikit (tapi parah!), yaitu koran Perancis selalu satu suara jika sesuatu isu menyangkut kepentingan nasional. Misalnya jika terkait dengan kepentingan turisme (salah satu andalan utama perekonomian Perancis), maka berita-berita seputar keamanan Perancis sangat dijaga dampaknya. Sebut saja ada seorang turis atau orang Perancis yang bunuh diri di Menara Eiffel, sangat jarang diberitakan oleh koran-koran ternama. Bagaimana dengan koran Indonesia???!!!! apasaja menjadi komoditi berita mereka, sekalipun membahayakan citra dan kepentingan Indonesia, asal bisa mendongkrak tiras, tetap aja diliput. Entah seolah-olah tidak tahu, entah sengaja karena tiras........sukur-sukur bisa dipuji media asing karena keberaniannya memberitakan kejelekan bangsa dan negara sendiri. kira-kira kapan yaaa media di Indonesia bisa menjadi juru promosi bangsa dan negara dan bukan menjadi juru penjual bangsa dan negara???!!!! yaaaaa tidak semuanya sih....tapi banyak kan???

Aucun commentaire: